Selamat Datang

Selamat Datang di blog yang saya buat Mohon maaf bila banyak terdapat kekurangan

Senin, 04 Januari 2010

Abid dan Tuannya

Suatu ketika Abid dan Tuannya sedang berada di atas perahu. Saat itu Abid diperintahkan Tuannya untuk segera mengambil mutiara-mutiara yang ada di lautan di bawah perahu itu. Mendengar perintah tersebut, Abid segera mengenakan pakaian menyelam, lengkap dengan tabung udara untuk bernapas di dalam laut. Lalu ia melompat ke laut, dan byuur......

perlahan-lahan ia menyelam.

Ia sampai di kedalaman pertama... Perlahan-lahan lalu sampai pada kedalaman kedua, ketiga, keempat, hingga akhirnya sampai ke dasar lautan. Sampai di dasar laut, sungguh takjub si Abid melihat pemandangan di sana. Belum pernah ia melihat pemandangan yang indah seperti ini. Ada binatang menyala-nyala, tumbuhan yang unik, ikan yang langka, dan lain-lain. Betul-betul pemandangan yang luar biasa. Semuanya semakin membuat Abid tertarik untuk melihat-lihat, sampai ia lupa sama sekali akan perintah Tuannya untuk mengumpulkan mutiara.

Setelah sekian lama Abid menikmati suasana dasar lautan, akhirnya ia teringat bahwa udara yang ada di tabung udaranya tinggal sedikit dan belum satu pun mutiara yang ia kumpulkan.

Abid panik. Ia segera membuka satu per satu kerang yang berisi mutiara. Gerakannya begitu tergesa-gesa, ia harus mengejar waktu agar tidak kehabisan udara. Saking paniknya, ia mengumpulkan mutiara-mutiara itu dalam genggaman dan mulutnya. Akhirnya, karena sisa udara dalam tabung hampir habis, ia segera naik ke permukaan dengan tergesa-gesa. Tapi karena tergesa-gesa, semua mutiara itu jatuh dari genggamannya, dan yang ada di mulutnya pun lepas semua. Si Abid naik ke perahu dengan tangan kosong tanpa membawa mutiara satu pun. Akhirnya Abid pun dimarahi habis-habisan oleh Tuannya.

***

Teman, keindahan dunia kadang kala membuat kita lupa akan tugas kita di dunia sebagai hamba Allah. Dan kita tidak tahu kapan napas kita akan habis. Jangan sampai kita baru ingat tentang bertobat dan beribadah kepada Allah, ketika napas kita sudah diujung tanduk (menjelang hembusan napas terakhir). Bersegeralah untuk bertobat dan beribadah sekarang juga...

Tidak ada komentar: