Selamat Datang

Selamat Datang di blog yang saya buat Mohon maaf bila banyak terdapat kekurangan

Selasa, 05 Januari 2010

Wanita-wanita yang Mencintai Allah

Subuh ini sangat dingin, tak seperti biasanya aku yang langsung terbangun bila azan telah berkumandang. kali ini aku lemah sekali. dingin rasanya. rasanya membuka mata saja aku tak sanggup, masih ada sisa-sisa air mata yang membuat sembab kedua mataku ini, ku hembuskan nafas berat,... pening sekali rasanya, kupaksakan tubuh ini untuk beranjak dari tempat tidur, kuseret langkah ku ke kamar mandi, air wdhu pagi ini sangat dingin, sedingin hatiku saat ini. ku ambil mukena dari lemari. Dan kubentangkan sejadah. "Allahuakhbar..."..... aku tak kosentrasi... ku hentika shaltku ketika ingin membaca surat Al-fatihah, aku mengangis.... Allah....aku tak tahan, sakit sekali rasanya hati ini.... terisak-isak aku sambil terus memeluk mukena yang ku kenakan, tak ada suara ketika aku menangis, rasanya sudah habis semalam. sesak.... sangant sesak ya Allah..... aku coba kembali berdiri untuk bertakbir kembali, sambil menahan sesak di hati. berat sekali rasanya beban ini. aku mulai berkosentarasi.... subuh ini harus kulewati....
***
aku hampir saja terlambat berangkat kerja, bila saja ummi tak membangunkan ku. subuh tadi aku lanjutkan dengan tilawah dan tangisan.... kulihat mukena ku basah, sejadahku lembab. bekas air mataku yang tak henti mengalir. kulipat mukenaku... dan kembali aku terisak...Allah... kuatkan hambamu.... ku peluk mukenaku....sambil terus mengisak, aku bagai kehilangan arah, rasanya sembilu di hati ini, tak terkira akan terjadi seperti ini. aku tak ingin bertanya kenapa. karana bertanya pun aku tak dapat jawabanya. yang aku harus lakukan adalah menanggulangi hati yang tersayat ini, Allah... bantu Hamba untuk mengerti, bantu Hamba untuk ikhlas...
***
"de, maafkan abang yah, abang gak bisa bertahan"... hening kurasa, kosong kurasa jiwa ini mendengarnya berkata-kata, sesaat aku tediam,"boleh kah saya tau alasannya abang?, bukankah tinggal selangkah lagi perjalanan ini bang?" aku mulai tak sanggup bicara, bibirku kelu dan bergetar " undanganpun telah tersebar kan bang, apa salah saya bang? apa karna saya bukan wanita baik yang abang damba?" aku mulai terisak-isak.... "atau abbang... maasih...." suaraku tercekat ditenggorokan..." adina..."..., Dia diam, matanya berair ku lihat, dan tak ada kata-kata. pamanku pun hanya terdiam diantara kami. tak ada komentar ataupun pembelaan. semua diam " aku pamit yah dek, sudah malam. semoga kamu mendapatkan jodoh yang lebih baik dari aku, Allah sangat mencintaimu dek" dia beranjak dari tempat duduknya, aku tak berani melihatnya... airmataku telah tumpah, Dia berjalan ke arah pintu, dan aku hanya melihat punggung tuk terakhir kali. aku langsung berlari kekamar. Allah.... akhirnya yang kutakutkan terjadi, semuanya memang salah dari awal ini sudah salah. hanya aku saja yang memaksakan. tapi bukankah Dia juga telah menyetujuinya. aku tak ingin bertanya kenpa. dan isya' ini kulewatai dengan tangis... hingga subuh tadi....
***
"loh kenpa gak jadi pernikahanya?" bu imah tetangga ujung jalan bertanya pada umi pagi ini, umiku hanya tersenyum, pahit kulihat... begitu juga dengan hatiku. aku juga mersa sangat pahit mendengar pertanyaan itu. "sayang sekali yah, padahal keliatanya cocok sekali, mba mira cantik, calonya yah gagah sekali loh," bu imah menedelik " mungkin belum jodoh kali bu, doakan yang terbaik saja untuk mira yah bu" umiku memotong pembicaraan bu imah. aku yang mendengar dari balik pintu hanya menahan hati, rasanya sakit sekali hati ini Allah....., padahal telah lewat sebulan, tapi rasanya masih sakit sekali. bayangan malam itu masih terus terlintas. bila kejadian itu terbayang, hatiku tersayat rasanya. aku tak tau harus apa lagi. sudah kusibukan semua waktuku, tapi kenapa kepahitan itu terus terbayang. sebenarnya ini sudah ku prediksi akan terjadi. tapi semangat keluarga dan murobbiku. aku ajdi pantang mundur. karana bukan kah jodoh juga harus di usahakan bukan. aku berusaha... tapi mungkin hasilnya tak sesuai yang di inginkan.
***
"aku pernah bertemu beberapa kali dan mengenalnya mba, Dia pernah menyapaku waktu diperpustakaan" komentarku pada mba hanum, murobbi ku. mba hanuum sedang menawarka salah seorang ikhwan yang siap bertaaruf dan menikah pada kami. dari semua akhwat halaqohnya yang kenal orang ini hanya aku, karna jujur... aku memang telah lama memiliki rasa ingin tau lebih tentang dia. aku telah lama memperhatikanya. aku memang tertarik padanya. yah... sudah lama memang. mba hanum tersenyum "jadi anti dah kenal ukh mira? ya sudah toh anti ajah yang ana rekomendasikan yah?" wajah ku kurasa panas... mungkin memerah, aku menunduk, teman-temanku yang lain tersenyum-senyum meliriku. bahkan Adina sahabatkupun meledeku " cieee.... jadi ni taaruf... hihihihi" aku semakin menunduk dan diam, "gimanah mira? mau kan?" mba hanum bertanya lagi padaku. aku hanya bisa tersenyum dan diam. aku bahagia, orang yang aku kagumi.... akan jadi suamiku.... mba hanum tak bertanya lagi, dia tau jawabnaya... hanya senyum nya yang manis kulihat saat itu.
***
mba hanum menarik nafas berat "Dia meminta Adina untuknya mir" aku terdiam, "lalu menurutmu apa yang harus aku lakukan?" aku semakin diam, kecewa, aku sangat kecewa tenyata Dia menginginkan sahabtaku, ternyata aku bertepuk sebelah tangan "sebaiknya mba meminta Adina untuk menerimanya, karna kau pun tak berhak mba.. lagi pula...." aku mulai terisak.. "aku bukan dia yang dicintainya".. mba hanum memelukku, "mba tau betapa engaku mencintainya, mba juga tau sebenarnya selama ini kamu menahan pandanganmu terhadapnya, dan menahan perasaan itu untuknya, jangan kamu kira mba gak ngerti mira, mba juga pernah muda, mba tau. makanya dari awal mba menawarkanya Dia pada mu" aku semakin terisak, dan pelukan mba hanum pun semakin kuat kurasa..."sabar yah mir...."
***
"aku tak mau mba... mba hanum silahkan katakan padanya untuk bertaaruf dengan mira saja, toh ia pun belum mengenalnya kan, aku tau bagaimana perasaan mira mba, tega sekali bila mba mira memintaku untuk menerima Dia dan mengorbankan sahabtku sendiri, aku tak mau mba".... aku terisak mendengar Adina mengatakan itu, mba hanum hanya mneggeleng-geleng. "baiklah akan aku katakan hal ini pada Dia"...
***
dan akirnya kenyataan ini yang harus aku alami, aku yang memaksakan hati. aku yang bertahan... tapi dalamnya hati siapa yang tau, Dia harus membuat keputusan. bila semaua kalah dengan cinta aku pun tak mengerti. Adina pergi ke kairo untu melanjutkan studynya, aku tak pernah tau bahwa adina pun sangat mencintainya, tapi ia mengalah untuku, aku bukan sahabat yang baik. yang tak mengerti hanya mau di mengerti.... Allah... betapa sakitnya hati ini. kini Dia pergi menyusul Adina. pilihanya. bila saja dia tak ungkapkan pilihanya, mungkin akupun tak tau alasan Adina yang terkesan terburu-buru itu ingin ke kairo. aku jatuh... lalu tertimpah tangga. sakit sekali... Allah ajarkan aku Ikhlas.... hanya sepucuk surat yang tesisa untuku...
" BEGITU SULIT AKU HARUS MEMILIH DEK, ENGKAU YANG SANGAT MENCINTAI TAHAJUD MU, DAN IA YANG MENCINTAI QUR'AN.... KALIAN ADALAH WANITA-WANITA YANG MENCITAI ALLAH.... SUNGGUH SULIT KETIKA AKU HARUS MEMILIH. KETIKA KAU HARUS MEMILIH DENGAN NAMA TUHANKU, JANGAN SALAHKAN IA DEK, BILA AKU HARUS MEMILINYA.... ALLAH MENCINTAIMU DEK...."
Allah.... sakit sekali rasanya, ajarkan aku IKhlas.... Allah......


Tidak ada komentar: