Selamat Datang

Selamat Datang di blog yang saya buat Mohon maaf bila banyak terdapat kekurangan

Senin, 04 Januari 2010

True Love

Kata Ibnu Athaillah :
"Cinta Sejati itu menyembuhkan, tidak menyakitkan."

Pernahkah kau jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Apakah ada bunga-bunga yang bermekaran di sekelilingmu? Ataukah sosok di depanmu terlihat cemerlang? Ehm... aku sendiri belum tahu rasanya jatuh cinta. Benar! Aku belum pernah merasakannya.
Cinta. Satu kata yang dapat membuatmu tersenyum, menangis, marah, khawatir. Wow! Dahsyat! Tapi anehnya aku belum pernah merasakan hal yang dirasakan oleh kawan-kawanku. Mereka banyak bercerita tentang soulmate mereka, pujaan mereka, gebetan mereka. Mereka berkata seakan-akan hidup mereka hanya untuk orang yang dicintai. Aku hanya mendengarkan saja tanpa berkomentar. Mau berkomentar apa. Aku belum punya pengalaman mengenai hal itu.


Sampai suatu hari aku benar-benar menemukan sosok yang terlihat berkilauan di depanku. Ah! Senyumnya... membuat bunga-bunga khayalan bermekaran di sekelilingku.
"Subhanallah... manisnya." gumamku spontan ketika melihatnya. "Subhanallah... tampan sekali. Wah... seandainya saja dia jodohku." gumamku lagi.
Kata orang ada yang namanya cinta pada pandangan pertama. Beginikah rasanya? Senyumku mengembang dan mataku terus mengawasi sosok pangeran di seberang sana.
Hari pertama, aku melihatnya berjalan bergandengan dengan wanita yang usianya lebih tua darinya. Mungkin ibunya. Hari kedua, aku melihatnya sedang berpelukan dengan perempuan yang seusia dengannya. Hari ketiga, aku melihatnya sedang cipika-cipiki dengan wanita yang lain lagi. Hah! Apa-apaan ini! Rasa cintaku padanya langsung berkurang.
Dugaanku benar! Dari kejauhan dapat kulihat dan kudengar dengan jelas.
"Dasar playboy!" bentak seorang perempuan yang usianya sebaya dengannya. Lalu... Plak! Perempuan itu menamparnya. Masya Allah.
Tak lama kemudian datang lagi wanita yang usianya lebih tua darinya. Datang bersamaan dengan wanita yang cipika-cipiki dengannya kemarin.
"Playboy!" Plak! Plak!
Astaghfirullah...
Alhamdulillah... aku belum punya hubungan dengan laki-laki itu. Predikat pangeran tampan dariku untuknya langsung musnah. Aku kecewa!
***
"Zizi, gimana sama pangeranmu? Hayo... udah kenalan belum?" tanya Sarah.
"Alhamdulillah, aku belum kenal. Soalnya... dia playboy."
"Hah! Masa sih?"
"Iya. Bener, Sar. Belum kenal aja udah bikin kecewa."
"Susah juga ya, Zi. Kisah cintamu bakal sulit nih. Apalagi untuk nemuin cinta sejati. Wah... very difficult. Definitly!" tegas Sarah.
"Insya Allah ngga kok, Sar. Kan... aku udah nemu cinta sejati." ucap Zizi sambil tersenyum riang. "Allah... adalah cinta sejatiku. Allah ngga pernah bikin aku sakit hati apalagi kecewa." ucap Zizi mantap. Senyumnya kembali mengembang.
"Ehm... dasar kau ini! Kirain... udah ketemu sama cowok yang sempurna." ucap Sarah sambil geleng-geleng kepala.
"Hei, Sar! Allah adalah cinta sejatiku. Aku yakin kok. Pasti Allah juga memberiku pangeran yang kuinginkan. Cuma... pangeran yang sudah Allah siapkan untukku masih menempuh perjalanan panjang untuk bertemu dengan putri cantik ini." ucap Zizi dengan pedenya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Hehe... dasar ge-er!" ucap Sarah sambil tertawa.
***

Tidak ada komentar: